Simak Jadwal PKB Minggu 3 Juli 2022

Tahun ini melibatkan 16.150 pekerja seni dan 200 studio, sekaa dan kelompok sosial seni. Materi pokok merupakan Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Perlombaan), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Adat).
Feel the atmosphere dan kemeriahan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali di Taman Pekan Art Center Denpasar bersama keluarga.

Apakah Anda telah sempat datang dan menyaksikan bermacam-macam pertunjukan seni di acara Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022? Jangan hingga tertinggal, PKB ke-44 masih berlangsung pada hari Sebagian 3 Juli 2022.

lmdavalos.net

Adat Istiadat PKB XLIV 2022

Tentu saja ada banyak rangkaian kesibukan adat istiadat dalam PKB XLIV tahun 2022 yang bisa Anda saksikan. Adat acara dikonsentrasikan di Taman Pekan Bali atau Art Center Denpasar, ada juga pertunjukan di ISI Denpasar. Ajak sahabat, keluarga, ataupun pasangan untuk menjadi saksi helatan PKB 2022.

Adat pertunjukan telah digelar antara lain Parade Gong Kebyar dari sebagian kabupaten di Bali. Hari Sebagian ini, ada juga pertunjukan Topeng Bondres di Kalangan Ayodya.

Tentu saja hari ini masih ada sebagian pertunjukan yang dapat Anda saksikan dalam PKB 2022. Diantaranya ada parade Widyatula sampai Gong Kebyar Kabupaten Karangasem.

Jadwal Pesta Kesenian Bali (PKB) Minggu 3 Juli 2022

10.00 WITA

Acara: Widyatula (Sarasehan) Arsitektur “Perundagian Tapa Tirtha”

Tempat: Ruang Padma Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

14.00 WITA

Acara: Rekasadana (Pergelaran) Topeng Bondres, Sanggar Seni Yudistira, Banjar Muncan, Desa Kapal, Mengwi, Badung.

Tempat: Kalangan Ayodya, Art Center Denpasar.

19.00 WITA

Acara: Utsawa (Parade) Gong Kebyar Duta Kabupaten Karangasem

Tempat: Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar.

Seperti dikenal, PKB 2022 sudah dibuka secara legal oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam pawai (peed aya) di depan Monumen Pengorbanan Rakyat Bali Bajra Sandi, Pekan (12/6/2022). PKB 2022 digelar selama sebulan, adalah 12 Juni-10 Juli 2022 akan datang. PKB 2022 mengusung tema Danu Kerthi Huluning Amreta yang bermakna memuliakan air sumber kehidupan.

Adapun materi pokok yang dipersembahkan dalam PKB ke-44 tahun 2022 yakni, peed aya (pawai), rekasedana (pagelaran), kandrupa (pameran), utsawa (parade), wimbakara (pertandingan), kriya loka (lokakarya), widyatula (sarasehan) dan Adhi Sewaka Nugraha atau penghargaan pengabdi seni.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

lmdavalos.net

Festival Budaya Minangkabau 2022 Digelar Di JakartaFestival Budaya Minangkabau 2022 Digelar Di Jakarta

Masyarakat Minangkabau yang tinggal di perantauan dan berharap melepas rindu akan kampung halaman, mungkin dapat berwisata akhir pekan dengan mengunjungi Festival Budaya Luhak Nan Tigo 2022.

Festival akan digelar selama tiga hari berturut-ikut, yakni pada 22-24 Juli 2022, atau hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Acaranya akan dimulai pukul 09.00 sampai 22.00 WIB.

Acara besar yang diadakan perkumpulan orang Minangkabau ini kembali hadir di Lapangan Bola Mesjid Agung Al-Azhar. Tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Untuk dikenal, festival ini juga menjadi gelanggang reuni bagi para warga suku Minangkabau. Masyarakat Jakarta yang berharap mengetahui kultur Minangkabau juga dapat datang.

Kecuali itu, terdapat beraneka penampilan kesenian, kultur, dan sajian kuliner khas kota Rendang.

lmdavalos.net

Kesenian dan kuliner di Festival Budaya Luhak Nan Tigo 2022

Selama aktivitas, ada beraneka macam penampilan kesenian khas Minangkabau yang dapat dirasakan pengunjung.

Di antaranya yakni Rabab Darek, Dendang Saluang, Salawat Dulang, Randai, Silek Tuo Minang, Tarian 3 Luhak, parade gandang tasa, pawai obor, dan stand up comedy Minang.

Kecuali itu, ada Musikalisasi Minang, teater, talkshow, seminar UMKM Minang, demo masak, permainan tradisional Minangkabau, Karnaval Muda Mudi Minangkabau.

Ada pula Fashion show by designer Minangkabau, pertunjukan musik tradisional Minang, penampilan rapper dan beatbox Minang, opera komedi Minang, sampai laga nyanyian pop Minang.

Kecuali pertunjukan kesenian, pengunjung juga akan dapat merasakan beraneka sajian kuliner khas Minangkabau.

Beberapa di antaranya yakni nasi kapau, sate padang, bubur Jawara, Lamang Tapai, Itiak Lado Ngarai Bukittinggi, Bika Padang, Es Tebak Kuliner Luhak Agam, Kuliner Luhak 50 Koto, dan Kuliner Luhak Tanah Datar.

Acara ini juga akan dihadiri oleh beraneka Tokoh Minang seperti penggiat seni, penggiat seni, usahawan, penjabat tempat Sumatera Barat, sampai penjabat lembaga negara yang berdarah Minang.

“Ayo ajak saudara, sahabat, karib kerabat, komunitas, untuk datang menyaksikan Sumarak Alek Minang di Tanah Perantau,”

Adapun bagus warga Minangkabau maupun masyarakat umum yang berharap datang, segala tidak dikenakan biaya karcis masuk.

Festival Kampung Kuliner Minangkabau 2022

Panggung Seni Budaya dan Kuliner Legendaris Malapeh Rindu Kampuang Halaman

Dimeriahkan oleh berbagai Pertunjukan Kesenian Tradisional Minangkabau, artis-artis Minang dan Kuliner Legendaris Minangkabau yang di datangkan Langsung dari Sumatera Barat

Kuliner Legendaris Minangkabau & Diselingi oleh berbagai pertunjukan kesenian khas Minangkabau :

  • Pawai Budaya Minangkabau
  • Arakan Bajamba
  • Tarian Tradisional
  • Permainan Anak Nagari
  • Pertunjukan Silat dan Tari
  • Permainan KIM
  • Rabab dan Saluang
  • Seminar Budaya

Minangkabau Fashion Show dan Food Festival 2022 :

  • Pertunjukan Randai
  • Sulap / Magic Show
  • Explore Minangkabau

Tiket Masuk Gratis alias Perai dan terbuka untuk Umum Sebarkan ka Urang Awak!

Ketertarikan Budaya Kalimantan BaratKetertarikan Budaya Kalimantan Barat

Budaya Kalimantan Barat – Halo saudaraku dari sabang sampai merauke sebagai warga indonesia kita harus bangga dengan kekayaan dan keindahan alam kita termasuk budaya kita, indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan yang begitu beragam salah satunya yaitu kalimantan barat, Mulai dari pakaian adat, Rumah adat beserta tariannya apapun itu yang menggambarkan kalimantan barat yang bisa kalian temui dengan mudah saat pergi ke kalimantan barat

Yang menjadi penyebab mengapa indonesia memiliki kekayaan akan budaya termasuk budaya kalimantan barat yaitu banyaknya suku bangsa yang tinggal di wilayah indonesia, dimana daerah kalimantan sendiri beberapa suku yang masih menetap antara lain adalah suku dayak, suku dayak juga membentuk suatu marga yang memiliki identitas yang khas.

A. pakaian Tradisional

King baba untuk pria

King bibinge untuk Perempuan

Pakaian tradisional ini merupakan salah satu kebudayaan kalimantan barat yang akan terlihat ketika anda mengunjungi wilayah kalimantan barat saat ada pentas kesenian.Yang dimana bentuk dari pakaian ini dinamankan Buang Kuureng.

Untuk pria dikenakan tutup kepala dengan hiasan bulu burung enggang rompi, celana panjang dan kain yang berfungsi untuk ikat pinggang lalu dilengkapi aksesoris kalung manik.

BACA JUGA : https://www.porchrestaurant.com/4-restoran-indonesia-yang-ada-di-phnom-penh/

B. Rumah Tradisional Kalimantan Barat

Selain dari pakaiannya, kalian pasti akan sering menemukannya baik di kalimantan Barat maupun diluar kalimantan barat.

Sebab diluar kalimantan barat ada seperti ditempat wisata seperti di taman mini dimana tempat wisata tersebut menunjuka beberapa rumah adat.Sebutan rumah adat kalimantan barat ini dengan Istana Konsultanan Pontianak yang bentuknya rumah panggung. Berbeda dengan rumah panggung lainnya yang bagian kolong rumah akan dimanfaatkan sebagai kandang hewan ternak, bagian kalimantan barat ini tidak dipegunakan untuk ternak sebab jenis tanahnya yaitu rawa.

Bagian dalam istananya pun terdapat singgasana sebagai tempat sultan untuk pertemuan dan upacara. Sedangkan pada bagian kiri kanan terdapat kamar. Pada meterialnya sendiri terbuat dari kayu dan besi.

C. Tarian Tradisional

Dari wujud kesenian daerah, menari menjadi sebuah pertunjukan yang juga sarat akan makna. Kalimantan juga memiliki jenis tarian tradisional lebih dari satu masing masing memiliki arti dan tujuan, dan ini beberapa contoh tarian tersebut.

  • Tari Zapin Tembung yang merupakan tari lingkungan masyarakat
  • Tari Monang yang merupaka tari penolaj penyakit
  • Tari Tandak Sambas juga yang merupakan tari lingkungan rakyat Kalimantan barat
  • Dari Mandau yang merupakan bentuk semangat juang suku Dayak untuk pembelaan hukum dan martabannya.
  • Tari Menoreh Getah yang merupakan gambaran kehidupan masyarakat pedesaan masyarakat.

D. Senjata Tradisional

Di zaman dahulu, pertempuran menjadi sebuah aktivitas yang hampir dapat kita temu setiap hari. Oleh karena itu tidak heran jik masyarakatnya memiliki bela diri serta senjata untuk perang. Kebudayaan kalimantan barat inipun salah satu dalam bentuk senjata tradisional, adalah mandau.Hiasan rambut manusia sebagai bentuk kegagahan pemiliknya lalu perisainya dengan ukiran warna merah hitam. Selain itu juga, masyarakat kalimantan barat juga sering menggunakannya, sabit, tombak dan sumpitan sebagai senjata pengganti.

Itulah kekayaan indonesia akan keberagaman budayanya, ada baiknya kita sebagai masyarakat indonesia mencintai budaya tersebut, meskipun disetiap daerah kita memiliki budaya yang berbeda kita tetap harus menghormati budaya – budaya lainnya.Oke guys segitu saja yang dapat mimin sampaikan semoga bermanfaat dan memberi wawasan baru.

lmdavalos.net

Presiden Jerman Kunjungi JNM Pameran Seni JogjaPresiden Jerman Kunjungi JNM Pameran Seni Jogja

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier sudah mengunjungi Universitas Gajah Mada dan Keraton Yogyakarta. Frak-Walter juga melanjutkan kunjungannya ke Jogja National Museum (JNM). Di JNM, Frank-Walter Steinmeier mengamati pameran seni mewakili Monumen Antroposen. Monumen ini sedang dibangun. Bangunan tersebut direncanakan setinggi sembilan meter ini dibangun di kawasan sisi Bendungan Piyungan.

Kurator Seni Rupa Ignatia Nilu menjelaskan bahwa Antroposen adalah perpaduan dari tiga konsep, yaitu ekologi, ekonomi sirkular, dan seni tradisi. Ketiga pilar ini dikolaborasikan untuk menghasilkan ekosistem kreatif baru. “Lokasinya 200 meter, di atas sisi bendungan TPA Piyungan, daerah kami mengelola lahan, ada ruang pembuat, ada tugu, dan ada daerah yang diterapkan untuk ruang pementasan atau ruang pamer, jadi nanti ada jadi galeri.

lmdavalos.net

” kata Nilu dikala dijumpai di JNM, Jumat (17/6/2022). Proyek yang didanai oleh Pemerintah Jerman ini mendapatkan perhatian dari Presiden Jerman. Kecuali mengunjungi proyek Anthropocene, Presiden Jerman memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jerman.

Nilu menambahkan, Presiden Jerman sebenarnya dijadwalkan meninjau seketika Monumen Antroposen di Piyungan. Namun, agenda itu dibatalkan sebab lokasi monumen jauh dari bandara dan cuaca tidak memungkinkan.

“Akses ke sini lebih mudah sekalian mengantisipasi cuaca dan terbukti cuaca buruk,” ujarnya. Dalam pameran seni rupa ini ada empat kurator yang juga terlibat dalam proyek Monumen Antroposen.

Mereka adalah Ignatia Nilu, Franazisca dari Jerman, Doni yang adalah arsitek yang merancang dokumen dan rumit tersebut, dan Iwan Wijono. Piyungan dipilih sebab memiliki banyak sumber tenaga, dalam hal ini sampah. “Akses lebih mudah, lebih tepat sasaran, dan lebih cepat menerima materi,” kata Nilu.

Apa itu Monumen Antroposen? Proyek Monumen Antroposen ini terletak di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Tempat Istimewa Yogyakarta dengan luas sekitar 6.000 meter dan ditargetkan 6 hektar lahan akan dikelola secara bertahap. Nilu mengatakan pihaknya sedang konsentrasi menggarap monumen berupa candi.

“Nantinya kita buat ruang pembuatnya seperti open source, bukan seperti pabrik, namun orang yang bisa mengaksesnya bisa belajar, lebih-lebih pemulung yang akan mendapatkan pelatihan nantinya,” terang Nilu.

Proyek ini bertujuan untuk mendaur ulang sampah plastik seperti botol dan kemasan lainnya menjadi batu bata yang serupa dengan yang diterapkan pada bangunan candi.

Bata plastik ini berbentuk seperti puzzle, ada bagian yang menonjol untuk dipasangkan dengan bata yang menonjol masuk. Dengan mekanisme ini, penggunaan semen bisa diminimalisir.

“Variasi plastiknya beda-beda, ada PE, PET, dan PP, kecuali itu ketebalannya juga berbeda. Jadi kita gabung jadi satu dan terus kita pengerjaan dan kolaborasi. Nah, yang menarik ini kita lakukan RnD ini bukan hanya dengan ilmuwan namun dengan orang lain. orang yang dekat dengan materi,” terang Nilu.

Nilu mengatakan, Presiden Jerman amat bergembira dikala berkunjung ke JNM sebab ini adalah percontohan lab kelompok sosial yang belum pernah ada sebelumnya. “Ini juga istimewa sebab di Yogya, mengingat Yogyakarta adalah tuan rumah penggiat seni” katanya. Kurator lain, Franziska Fennert menjelaskan, kunjungan tradisi Presiden Federasi Jerman itu amat penting. Mengingat proyek Monumen Antroposen adalah hasil kerjasama antara Indonesia Upcycle Forum, Goethe-Institut Jakarta, dan Pemerintah Tempat Bawuran.

“Tentu ini penting untuk mempererat hubungan tradisi antara Indonesia dan Jerman, mengingat proyek ini terlaksana berkat kerjasama beberapa lembaga yang mewakili kedua negara tersebut,” ujar Franziska Fennert.

Kepala Desa Bawuran, Made Supardiono, menyambut baik proyek Tugu Antroposen itu. Made mengatakan, dengan adanya proyek ini, masyarakat bisa berprofesi sama dengan penggiat seni untuk menangani persoalan sampah di daerah tersebut. “Aku sudah koordinasi ke tingkat RT untuk mengharmonisasikan kebijakan bersih sampah Bantul 2025.

Adanya Monumen Antroposen membuka keinginan pemanfaatan sampah sekalian keinginan masyarakat sekitar untuk bisa belajar mengolah sampah sehingga bisa menolong memajukan perekonomian warga sekitar,” ujarnya. Proyek Monumen Antroposen adalah sebuah konsep seni kolosal yang bergantung pada kesadaran manusia yang hidup di lingkungannya.

Pandangan pembangunan monumen ini adalah hasil perenungan nilai tradisi lokal yang bisa memberi pengaruh keharmonisan antara manusia, alam, dan Kuasa secara holistik.

Proyek Monumen Antroposen adalah hasil inspirasi dari Forum Upcycle Indonesia dan disokong penuh oleh Goethe-Institut Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Federal Jerman, yang berharap bisa menjadi sentra tradisi dan ekonomi kreatif yang mengedepankan ekonomi sirkular berbasis masyarakat .