Enabling Village pada Singapura menjadi contoh yg luar biasa dalam topik inovasi sosial. “Desa” buat sahabat difabel ini menyediakan dukungan yang komprehensif segi pekerjaan, teknologi, maupun seni.
Desain di Enabling Village mempunyai zona-zona rona yang berbeda yang mempunyai beragam fasilitas. saat berkunjung pada ketika setempat, lmdavalos.net melihat banyak sekali fasilitas teknologi, seni, gym, balai pelatihan kerja, dan fasilitas yang disediakan bagi para pengurus penyandang disabilitas, mirip famili mereka.
Enabling Village adalah inisiatif dari Kementerian Pembangunan Sosial dan famili Singapura beserta serta SG Enable. Desain berasal Enabling Village mengikuti pedoman Universal Design supaya gampang diakses sang semua orang.
Dulunya, Enabling Village artinya area sekolah. pada area Enabling Village, terdapat pula ruangan terbuka yang jalurnya ramah bagi pengguna kursi roda.
Yang paling menarik di Enabling Village ialah Tech Able yang menampilkan teknologi-teknologi yang mampu menunjang aktivitas-aktivitas penyandang disabilitas. Perusahaan teknologi Apple sempat mengunjungi daerah ini. Terlihat ada keyboard menggunakan goresan pena yang lebih besar , dan kursi roda yg desainnya lebih canggih.
Bakat Terpendam
Tidak hanya teknologi, kesenian dan kerajinan tangan menjadi bagian penting di Enabling Village. akibat karya seni serta kerajinan tangan para penyandang disabilitas pula dijual pada The Art Faculty by Pathlight.
Para artis difabel tadi poly yang masih berusia muda. di tempat ini bahkan ada barista yang merupakan penyandang disabilitas.
Barang-barang yg dijual mulai asal t-shirt, payung, tempat makan, gantungan ID card, tempat kartu nama, tas mungil, tote bag, pin, handuk, notebook, masker, dan banyak lainnya.
Saat bertemu Michelle Obama di Amerika serikat pada 2016, bunda Negara Singapura Ho Ching pula pernah membawa dompet menggunakan desain artis disabilitas dari Pathlight.
Para artis mendapatkan penghasilan dari uang yg dibelanjakan di The Art Faculty. Karya-karya yg didesain para artis itu terlihat sangat otentik, atraktif, serta premium.
Terdapat lagi berbagai macam dinosaurus sintesis seniman bernama Sheng Jie. ia membuat dinosaurus itu berdasarkan pengetahuannya wacana makhluk-makhluk purba tersebut.
Holistik
Enabling Village turut memiliki balai latihan kerja yang juga menerima penyandang autisme. menjadi catatan, Enabling Village tak hanya mendapatkan penyandang disabilitas fisik, melainkan juga disabilitas intelektual.
Para pengurus penyandang disabilitas pula diberikan dukungan di daerah ini. ada lokasi bernama caregivers pod bagi mereka buat bersantai dan berinteraksi menggunakan para pengurus lainnya.
Fasilitas kesehatan pula tersedia menggunakan kerja sama beserta klinik Mount Alvernia.
Pihak Enabling Village mengatakan ingin menyediakan platform agar para pengurus penyandang disabilitas mampu saling mendukung satu sama lain. Selain itu, Enabling Village bahkan menyediakan dana apabila para caregivers ingin menggelar aktivitas bersama buat relaksasi.
Enabling Village artinya forum amal yang terdaftar. Sejumlah donaturnya merupakan Tote Board, Community Chest (Care & Share Movement SG50), Lee Foundation, Lien Foundation, SBF Foundation, ada jua berasal institusi keuangan mirip United Overseas Bank Ltd serta Standard Chartered Bank.
Sektor-sektor swasta pula terlibat seperti Singapore Technologies Engineering Ltd, Singapore Telecommunications Ltd, serta WOHA.