lmdavalos : Kesenian Daerah Di Indonesia Kesenian Indonesia Pertunjukan Kesenian Budaya Ketoprak

Pertunjukan Kesenian Budaya Ketoprak

Pertunjukan Kesenian Budaya Ketoprak

Ketoprak yakni sejenis seni pentas drama tradisional yang dipercayai berasal dari Surakarta dan berkembang cepat di Yogyakarta, oleh sebab tersebut pertunjukan kesenian budaya indonesia ini acap kali dinamakan sebagai Ketoprak Mataram. Pada permulaan awalnya, ketoprak menggunakan iringan lesung (daerah menumbuk padi) yang dipukul secara berirama sebagai pembuka, iringan dikala peralihan adegan, dan penutup peragaan sehingga familiar disebut sebagai Ketoprak Lesung. Dalam perkembangannya, Ketoprak lantas memakai iringan gamelan jawa, dan penggarapan kisah ataupun iringan yang lebih kompleks.

Pertunjukan Kesenian Budaya Ketoprak

Variasi Kesenian Ketoprak

Tema kisah dalam sebuah peragaan ketoprak berbagai-jenis. Lazimnya dipungut dari kisah legenda atau sejarah Jawa, sedangkan pun ada kisah fiksi dalam berita dari beberapa daftar slot online. Banyak pula diambil kisah dari atau berseting luar negeri (yang familiar yaitu kisah sampek engtay). Namun tema kisah tak pernah dipungut dari repertoar kisah epos (wiracarita) Ramayana dan Mahabharata. Ketoprak menjadi Seni Pertunjukkan yang dalam pertunjukkannya mengandalkan improvisasi. Seni di atas pentas juga memiliki tidak sedikit kultur dan konsep.

Kotekan Lesung

Sebagai asal awal dan embrio untuk berkembang menjadi peragaan Ketoprak.

Ketoprak Lesung Mula

Dioptimalkan dari kotekan Lesung diperbanyak dengan tari-tarian dan dilengkapi dengan kisah yang sederhana. Kehidupan petani sehari-hari.

Ketoprak Lesung

Yaitu petunjukan komplit dengan cerita-cerita rakyat dengan iringan gamelan simpel gendang, suling, terbang dan lesung. Dari bentuk inilah sebenarnya peragaan Ketoprak lahir.

Ketoprak Gamelan

Yaitu pertumbuhan dari Ketoprak Lesung, dilengkapi dengan kisah Panji diperbanyak dengan baju ‘mesiran’ (seribu satu malam).

Cikal Bakal Ketoprak

Cerita-cerita yang dihidangkan banyak sekali yaitu kisah Babad, yang sangat populer sampai sekarang ini. Pertunjukannya sementara di alam terbuka, tetapi telah mulai menghampiri ke Gedung/pentas, yakni yang dinamakan Ketoprak Pendopo (dipertunjukan di depan ‘Pendopo’).

Cikal akan Kesenian Ketoprak berawal di tahun 1887 dikala beberapa pemuda desa yang memainkan lesung seraya menarikan dan melantunkan tembang dolanan, sampai terciptalah seni peragaan sederhana.

Kemudian pada tahun 1914, RM Wreksodiningrat yang seorang pekerja slot gacor seni tari dan Wayang Wong di Keraton Surakarta mewujudkan kesenian kethoprak.

Lahirnya kesenian ini yakni terinspirasi oleh situasi masyarakat dikala tersebut yang memang membutuhkan hiburan baru. Masyarakat sudah jenuh dengan hiburan lama yang mereka dengar cuma melalui lisan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

lmdavalos.net

Seni Pertunjukan Indonesia Yang Memukau DuniaSeni Pertunjukan Indonesia Yang Memukau Dunia

Dengan pelbagai suku bangsa, Indonesia mempunyai pelbagai macam warisan seni dan tradisi yang kental.

Termasuk pertunjukan seni tradisional Indonesia khas tiap daerah. Malahan beberapa pertunjukan tersebut memukau dunia.

Pertunjukan seni tradisional Indonesia, seperti tari, wayang, teater, permainan tradisional, musik tradisional, seni ketangkasan, dan masih banyak lainnya, menjadi kekuatan tarik favorit bagi pelancong, terutamanya pelancong mancanegara.

Di bawah ada 10 pertunjukan seni tradisional Indonesia telah memukau dunia dengan segala keunikan dan ciri khasnya.

lmdavalos.net

1. Tari Kecak

Tarian khas Bali ini memang telah tersohor hingga ke seantero dunia. Tari kecak menjadi komplementer destinasi liburan rohani dan tradisi di Pulau Dewata.

Kemunculan Tari Kecak, mulanya sebagai ritual kuno Bali disebut sebagai Sanghyang bertujuan mengusir roh jahat.

Seiring perkembangan zaman, Tari Kecak tak hanya menjadi ritual adat dan seni pertunjukan tradisional saja, tapi menjadi drama musikal cantik.

Pasalnya, Tari Kecak menceritakan pewayangan Ramayana yang banyak diminati pelancong dalam dan luar negeri.

Keunikan dari pertunjukan Tari Kecak menjadi ciri khas, yakni perpaduan iringan suara musik gamelan dan gerakan tangan dengan suara “Cak! Cak! Cak!” dari 50-70 orang penarinya.

2. Tari Barong

Masih dari Bali, ada pertunjukan Tari Barong yang juga memukau dunia. Malahan pementasan Tari Barong di daerah Gianyar, Bali telah diketahui pelancong mancanegara sejak 1930 silam.

Tarian ini menunjukkan dua orang penari lincah dengan gerakan kompak. Dalam kepercayaan Bali, tarian menunjukkan tokoh Barong berwujud singa dianggap sebagai Raja Roh dan diketahui sebagai malaikat pelindung. Sementara itu, ada Rangda yang diketahui sebagai Ratu Iblis dan menjadi lawan Barong.

3. Pertunjukan Ramayana

Bergeser ke Yogyakarta yang mempunyai pertunjukan tradisional memukau digelar di candi Hindu terbesar di Asia Tenggara pula. Tepatnya di Prambanan sering kali menunjukkan pertunjukan Sendratari Ramayana atau Ramayana Ballet.

Sendratari Ramayana ini dipentaskan lebih dari 200 penari serta para pemain gamelan tradisional. Berbeda dengan seni pertunjukan lainnya, Sendratari Ramayana menunjukkan tarian drama tanpa dialog. Kerennya, penampilan Sendratari Ramayana berhasil memukau Raja dan Ratu Belanda Willem-Alexander juga Maxima Zorreguieta Cerruti, ketika berkunjung ke Prambanan pada Maret 2020 lalu.

4. Pencak Silat

Seni pertunjukan tradisional Indonesia yang tak keok memukau selain tarian, ada Pencak Silat. Pencak Silat sebagai seni bela diri dipercaya mempunyai segala elemen pembentuk warisan tradisi Indonesia.

Kini Pencak Silat telah diatur oleh UNESCO sebagai “Warisan Kultur Tidak Benda”. Tentunya pencapaian Pencak Silat di mata dunia telah mempunyai peran penting serta berkontribusi dalam mengenalkan Indonesia di dunia internasional.

5. Angklung

Jawa Barat malahan tak tertinggal dengan mempunyai seni pertunjukan tradisional yang memukau dunia. Pertunjukannya berupa alat musik tradisional, angklung kini mulai diketahui masayarakat dunia. Pada 2010, angklung berhasil masuk ke dalam “Daftar Warisan Kultur Tidak Benda” oleh UNESCO.

Salah satu sanggar seni angklung yang cukup tenar di Bandung, yakni Saung Angklung Mang Udjo. Sanggar ini menjadi salah satu penyebar keindahan harmoni getaran bambu tersebut hingga ke belahan dunia lainnya.

6. Reog Ponorogo

Seni tradisional Reog telah menjadi ikon kota Ponorogo, Jawa Timur. Ciri khas keunikan dari Reog Ponorogo ada pada kostum yang beratnya hingga 50 kg. Hebatnya lagi, tiap pemain Reog hanya menggunakan giginya untuk mengangkat kostum berat tersebut.

Reog Ponorogo trennya telah terdengar hingga ke mancanegara. Beberapa negara yang telah dijadikan kagum dengan pertunjukan Reog Ponorogo, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Korea, Malaysia, dan Filipina.

7. Gamelan

Seni pertunjukan tradisional tak lepas dari alat musik tradisionalnya. Salah satunya gamelan tradisional, terutamanya dari Jawa Tengah. Gamelan awam diterapkan pada upacara adat Jawa hingga mengiri tarian dan wayang.

Menariknya, tak hanya orang Indonesia saja yang belajar bermain gamelan. Tapi juga masyarakat luar negeri tertarik untuk belajar memainkan gamelan. Seperti dari negara Australia, Kanada, Inggris, hingga Amerika Serikat.

8. Tari Saman

Tari Saman menjadi salah satu seni pertunjukan tradisional asal Aceh yang memukau serta telah diketahui dunia. Berbeda dengan tarian pada umumnya, keunikan dari Tari Saman tak menggunakan alat musik.

Pertunjukan tari ini hanya menunjukkan gerakan tepuk tangan, menjentikkan jari, menggoyangkan badan juga kepala, serta beberapa gerakan gesit lainnya. Selain itu, tiap gerakan penari Saman mengandung skor filosofi alam, lingkungan, serta kehidupan masyarakat Gayo (Aceh).

Berkat kepopuleran, orisinalitas, juga keunikannya tersebut, Tari Saman diakui UNESCO sebagai “Warisan Kultur Tidak Benda” asal Indonesia yang tak tergantikan.

9. Tari Piring

Berikutnya ada Tari Piring dari Sumatera Barat. Tarian ini yakni salah satu keindahan seni pertunjukan tradisional khas Minangkabau. Tari Piring umumnya dipentaskan pada acara pernikahan, penyambutan tamu, hingga upacara adat.

Para penariya tampil sangat gesit menggerakkan tangan juga tubuhnya sambil membawa piring di kedua tangannya tanpa terjatuh
pecah. Hebatnya, jika piring dilemparkan ke atas lalu pecah, sang penari akan melaksanakan gerakan di atas pecahan piring tersebut. Ajaibnya, kaki sang penari tak terluka sedangkan menginjak pecahan piring.

10. Wayang Kulit

Wayang kulit juga menjadi seni pertunjukan tradisional Indonesia yang tak keok menarik. Eksistensi seni ini memang identik dengan tradisi Jawa, baik di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, maupun Jawa Timur.

Seni tersebut menjadi warisan tradisi yang bernilai tinggi, karena tiap pertunjukannya memadukan seni kriya dengan sastra, seni musik, juga seni rupa. Wayang kulit malahan telah diakui UNESCO sebagai kebudayaan yang memukau di bidang cerita narasi serta warisan tradisi.*

Tarian Jaipong Jawa Barat

Tarian Jaipong Jawa BaratTarian Jaipong Jawa Barat

Jaipongan terlahir lewat proses kreatif dari tangan dingin H. Suanda kurang lebih tahun 1976 di Karawang, Jaipongan merupakan garapan yang memadukan sebagian elemen seni normalitas Karawang layaknya pencak silat, wayang Slot Server Thailand Resmi golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain. Jaipongan di Karawang pesat pertumbuhannya di terasa tahun 1976, ditandai bersama timbulnya rekaman Jaipongan SUANDA GROUP bersama instrumen sederhana yang terdiri dari gendang, ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden atau juru kawih.

Sejarah Tari Jaipong

Tarian Jaipong Jawa Barat

Dengan media kaset rekaman tanpa label selanjutnya (indi label) Jaipongan terasa didistribusikan secara swadaya oleh H Suanda di wilayah Karawang dan sekitarnya. Seperti  Situs sicbo online yang tak disangka Jaipongan mendapat sambutan hangat, sesudah itu Jaipongan menjadi fasilitas hiburan masyarakat Karawang dan beroleh apresiasi yang memadai besar dari segenap masyarakat Karawang dan menjadi fenomena baru di dalam ruang seni budaya Karawang, lebih-lebih seni pertunjukan hiburan rakyat.

Posisi Jaipongan pada sementara itu menjadi seni pertunjukan hiburan alternatif dari seni normalitas yang telah tumbuh dan berkembang lebih dulu di Karawang layaknya pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, tarling dan wayang golek. Keberadaan jaipong memberikan warna dan corak yang baru dan tidak serupa di dalam bentuk pengemasannya, terasa dari penataan pada komposisi musikalnya hingga di dalam bentuk komposisi tariannya.

Sebelum bentuk pertunjukan seni Indonesia ini muncul, tersedia sebagian efek yang melatarbelakangi terbentuknya tari pergaulan ini. Di kawasan perkotaan Priangan misalnya, pada masyarakat elite, tari pergaulan terbujuk dansa Ball Room dari Barat. Sementara pada kesenian rakyat, tari pergaulan terbujuk normalitas lokal. Pertunjukan tari-tari pergaulan tradisional tak terlepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng di dalam tari pergaulan tidak lagi bermanfaat untuk aktivitas upacara, tetapi untuk hiburan atau langkah bergaul.

Seiring bersama memudarnya style kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif di dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya nexus engine terbaru pada seni pertunjukan Kliningan, yang di tempat Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal bersama sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun momen pertunjukannya membawa kemiripan bersama kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub).

Kesenian Reog Ponorogo Indonesia

Kesenian Reog Ponorogo IndonesiaKesenian Reog Ponorogo Indonesia

Reog yakni tarian tradisional dalam gelanggang tersingkap yang bermanfaat sebagai hiburan rakyat, berisi unsur magis, penari utama yakni orang berkepala singa dengan dekorasi bulu merak, ditambah sejumlah penari bertopeng dan berkuda lumping. Reog yaitu di antara seni kelaziman yang berasal dari Jawa Timur komponen barat-laut dan Ponorogo dirasakan sebagai kota asal Reog yang hakekatnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut serta tampil pada ketika Reog dipertunjukkan. Reog yakni salah satu kelaziman tempat di Indonesia yang masih paling kental dengan hal-hal yang beraroma mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Sejarah Reog Ponorogo Jawa Timur

Kesenian Reog Ponorogo Indonesia

Ada lima versi kisah populer dari reog ponorogo Jawa Timur yang berkembang di masyarakat perihal asal gagasan Reog dan Warok, tetapi salah satu kisah yang paling tak asing yaitu kisah perihal penentangan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu naik pitam bakal pengaruh powerful dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok, kecuali tersebut juga naik pitam untuk rajanya dalam pemerintahan yang korup, dia malahan menyimak bahwa dominasi Kerajaan Majapahit bakal berakhir.

Ia kemudian meninggalkan sang raja dan menegakkan perguruan di mana dia melatih seni bela diri untuk buah hati-buah hati muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan asa bahwa buah hati-buah hati muda ini bakal menjadi embrio dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali serta menjadikan tarian reog menjadi salah satu tarian kesenian Indonesia yang sangat populer. Sadar bahwa pasukannya terlampau kecil guna melawan pasukan kerajaan karenanya pesan politis Ki Ageng Kutu disajikan lewat peragaan seni Reog, yang yakni “sindiran” untuk Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi sistem Ki Ageng Kutu membina perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam peragaan Reog diperlihatkan topeng berbentuk kepala singa yang diketahui sebagai “Singa Barong”, raja hutan, yang menjadi simbol guna Kertabhumi, dan di atasnya ditancapkan bulu-bulu merak sampai serupa kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat semua rekan Tiongkoknya yang menata dari atas semua gerak-geriknya. Jathilan, yang dibintangi oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol energi pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi komparasi kontras dengan energi warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol guna Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng Singa Barong yang menempuh lebih dari 50 kg melulu dengan menggunakan giginya seperti yang di beritakan oleh situs joker123 resmi dan terpercaya.

Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu hasilnya mengakibatkan Bhre Kertabhumi memungut perbuatan dan menyerang perguruannya, penentangan oleh warok dengan kencang dipecahkan, dan perguruan dilarang guna melanjutkan edukasi akan warok. Tetapi murid-murid Ki Ageng Kutu tetap melanjutkannya secara membisu-membisu.

Meskipun laksana itu, kesenian Reognya sendiri masih tidak dipedulikan untuk dipentaskan sebab sudah menjadi peragaan populer salah satu masyarakat, tetapi jalan ceritanya mempunyai alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari kisah rakyat Ponorogo yakni Klono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.